COHIVE is a Coworking Space in Indonesia offering COMMUNITY, SPACE and TECHNOLOGY as our core values.
Home » » Tingkatan Tertinggi Seorang Muslim

Tingkatan Tertinggi Seorang Muslim

Written By Bahtiar Kelana on Monday, 7 July 2014 | 00:39

Assalamu'alaikum Warochmatullohi Wabarokatuh.


Seorang Muslim berada dalam tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah islam, dimana seorang hamba diwajibkan beribadah kepada Allah dalam berbagai ritual ibadah. Tingkatan kedua adalah iman, dimana dia tidak hanya menjalankan ritual ibadah namun juga mengimani dengan sepenuh jiwa kepada Allah, malaikat, rasul-Nya, Kitab-Nya, hari kebangkitan, qadha dan qadar-Nya. Seorang yang dalam tingkatan ini tentu lebih hebat dibanding dalam tingkatan pertama, dimana dia tidak hanya menjalankan ibadah riual yang 5 namun juga menjalankan seluruh perintah Allah yang itu terkandung dalam Al-Qur’an maupun sunnah Nabi SAW. Selain itu seorang mukmin (orang yang beriman) tentu akan selalu mempertimbangkan perbuatannya, karena setiap perbuatannya akan ada konsekuensinya ketika dia dibangkitkan nanti.

Ihsan adalah tingkatan yang ketiga, dimana hal ini jika secara teori jauh lebih simpel daripada kedua tingkatan diatas. Yaitu “engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya, jika pun tidak bisa maka yakinlah Allah melihatmu”[1]. Ihsan akan membawa diri seeorang kepada tingkatan tertinggi dimana setiap perbuatannya akan merasa diawasi oleh Allah hal ini karena dia akan menganggap hidup ini seluruhnya adalah ibadah[2]. Inilah yang kesadaran hubungan dengan Allah (idrak sillatu billah), dimana setiap perbuatannya selalu dihubungkan dengan Allah, apakah ini halal atau haram. Atau dalam rinciannya, apakah ini wajib, mandub/sunnah, mubah, makruh, atau haram. Sehingga setiap perbuatannya akan terikat dengan 5 hukum tersebut. Jika wajib maka harus dikerjakan, jika mandub/sunnah maka ia akan berusaha melaksanakan, jika mubah maka dia hanya akan melaksanakan seperlunya saja, dan jika makruh maka dia akan menghindarinya, dan jika haram maka dia tidak mendekatinya apalagi melaksanakannya.

Manusia memang bukan malaikat yang selalu bisa sempurna, tentu ada saat-saat manusia mengalami khilaf sehingga terjun dalam dosa. Namun seorang yang memiliki ihsan karena memiliki kesadaran hubungan dengan Allah akan cepat-cepat bertaubat pada Allah dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi[3]. Sikap ihsan inipun tidak selamanya abadi dalam diri manusia, manusia perlu menjaganya dengan menjaga lingkungan pergaulannya. Jika dia berkumpul dengan orang-orang yang istiqamah insya Allah akan terjadi saling mengingatkan jika terjadi kesalahan dalam diri masing-masing[4]. (Zulfahmi, 24-10-2011)

[1]Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang  membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“.  Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata:  “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda:  “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian)  berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (HR Muslim, Hadits Arbain)

[2] “Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz –Dzariyat: 56 )

[3] Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sungguh Allah akan lebih senang menerima tobat hamba-Nya yang beriman daripada seseorang yang berada di tanah tandus yang berbahaya bersama hewan tunggangan yang membawa bekal makanan dan minumannya. Lalu dia tidur kemudian ketika bangun didapati hewan tunggangannya tersebut telah menghilang. Dia pun segera mencarinya sampai merasa dahaga kemudian dia berkata dalam hatinya: Sebaiknya saya kembali ke tempat semula dan tidur di sana sampai saya mati. Lalu dia tidur dengan menyandarkan kepalanya di atas lengan sampai mati. Tetapi ketika ia terbangun didapatinya hewan tunggangannya telah berada di sisinya bersama bekal makanan dan minuman. Allah lebih senang dengan tobat seorang hamba mukmin, daripada orang semacam ini yang menemukan kembali hewan tunggangan dan bekalnya. (HR Muslim No.4929)

[4] “Sesungguhnya seseorang itu berada di atas agama teman akrabnya, maka hendaknya seseorang diantara kamu melihat siapa yang dia jadikan teman akrab” (HR Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim, dengan sanad yang saling menguatkan antara satu dengan yang lain
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
█║▌│█│║▌║││█║▌│║▌║█║║▌
BangBek 2018 || COHIVE || Copyright © 2018. BangBek - Bakti
Template Modified by BAHTIAR | Anak Betawi Asli